Sabtu, 23 Januari 2010

HIKMAH DARI GEMPA PADANG

Meskipun postingan kali ini cukup panjangtp saya tdk berniat utk memisahkannya menjadi 2 bagian spy tdk mengurangi greget & hikmah dr kisah berikut ini.


Hari Selasa, 29 Desember 2009 kemarin sy bertemu dng teman lama -lebih tepatnya mantan klien- saya. Berhubung dia org Padang, sy tanya gimana kabar kampungnya akibat gempa bln Sept yg lalu. Awalnya dia bercerita seputar gempa tsb, lama kelamaan berubah menjadi kisah drama yang mengharukan. Berikut kisah selengkapnya.




Teman saya -sebut aja P. Haji- beserta istrinya (Bu Haji) berasal dr Sumatra Barat, Padang Pariaman lebih tepatnya. Bu Haji adalah anak terakhir dr 6 bersaudara. Hanya kakaknya yg sulung aja yg laki-laki, lainnya perempuan semua. Spt org Sumbar pd umumnya yg suka merantau, demikian jg org tua Bu Haji ini. Setelah melahirkan anak pertama, mrk merantau ke Riau tanpa mengajak si sulung yg hidup bersama kakek-neneknya di Padang Pariaman. Di Riau ini lah ke lima anak perempuan mereka lahir, termasuk Bu Haji. Krn kondisi waktu itu belum memungkinkan utk sering pulang kampung, mrk hanya bisa kirim kabar kpd si sulung -bernama Id- bhw skrg dia sdh punya adik perempuan bernama A. Bgtu sterusnya, si sulung Id hanya menerima kabar bhw ia punya adik lg perempuan bernama B, C, D dan si bungsu E (Bu Haji) tanpa pernah sekalipun mereka bertemu. Sampai akhirnya kedua org tua mrk meninggal dunia di Riau. Ke 5 anak perempuan ini akhirnya tersebar krn mengikuti family yg mau menampungnya, ada yg ke Palembang, Jakarta dan Mataram.


Waktu trus berlalu, si E yg memilih merantau ke Mataram akhirnya menikah dng P.Haji. dan dikaruniai 2 org anak (perempuan & laki). Mengetahui latar belakang istrinya yg cukup menyedihkan, P.Haji bertekad utk mempertemukan istrinya dng kakak-2 nya dan mencari makam kedua mertuanya. Tahun berganti tahun, terdengar kabar si sulung Id berada di Bengkulu. Pergilah P.Haji & Bu Haji ke Bengkulu utk menemui kakak laki satu-2 nya, Id. Terjadilah pertemuan kakak-adik yg mengharukan, krn seumur hidup mereka baru kali itulah mereka bertemu. Tp pertemuan itu sdikit terganggu oleh sikap istri Id (kakak ipar) yg merasa curiga & cemburu, "kok bisa kakak-adik baru ktemu skrang !" Dng perasaan campur aduk P.Haji & Bu Haji balik ke Mataram. Senang krn telah dipertemukan dng salah satu kakak mreka, sedih krn sikap kakak ipar yg kurang bersahabat.


Waktu trus berjalan, sampai akhirnya terjadilah musibah gempa yg mengguncang Sumbar. Bbrpa hari kmdian P.Haji dan keluarga brangkat ke Padang utk menjenguk kampung halamannya. Sblumnya P.Haji pesan ke salah satu kenalannya -sebut saja si X- di Padang spy dicarikan mobil sewaan. Tdk tanggung-2 P.Haji langsung transfer biaya sewa mobil utk 10 hari ke depan dan minta langsung dijemput di bandara. Sampai di Padang, P.Haji langsung meluncur ke Pariaman. Kering sdh air mata P.Haji & keluarganya melihat skitar 80 % rumah di kampung halamannya rata dng tanah. Di sinilah mrk bertemu kembali dng kakak sulung, Id dan istrinya yg skrg sdh berubah sikap, mau menerima adik-adiknya. Pada kesempatan kali ini P.Haji memperkenalkan anak-2 nya (semua sdg kuliah di Jogja) kpd paman dan tantenya. P.Id jg menceritakan ihwal keluarganya yg kebetulan salah satu anaknya -laki- jg kuliah di Jogja dan saat ini ada di Padang. Kmdian P.Id telpon anaknya -si R- spy pulang ke Pariaman krn ada saudara dr Mataram datang. Selang bbrapa jam kemudian si R dtang dan btapa kagetnya dia ternyata mobil yg disewa P.Haji adalah mobil dr rentalnya dia yg notabene adalah milik P.Id (rupanya P.Id punya rental mobil yg dikelola org lain dan dia sendiri tdk tahu kalo mobilnya disewa oleh adiknya sendiri). P.Haji jg tdk kalah kagetnya krn dia sewa dr si X. Langsung aja R telpon ke X spy uang P.Haji yg sdh ditransfer dikembalikan lagi. Belum selesai sampai di situ ada lagi kejadian yg mengejutkan sampai membuat Bu Haji tiba-tiba pingsan. Bu Haji pingsan krn baru tahu kalo anak gadisnya -si M- yg kuliah di Jogja selama ini ternyata berpacaran dng si R, yg ternyata adalah keponakannya sendiri ..............


Atas kejadian ini, tak henti-2 nya P.Haji berdo'a, " Ya Allah, inikah hikmah dr musibah yg Kau timpakan kpd kami, Kau kumpulkan kembali keluarga kami yg telah tercerai berai, jika memang ini maksud dr semua musibah ini, kami ikhlas menerimanya ya Allah ....... "


Tanpa terasa air mataku berlinang mendengar kisah P.Haji. 


Adakah kita melihat hikmah dr musibah yg menimpa kita atau saudara-saudara kita ? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar